Minggu, 30 September 2012

Baby Blues, Depresi Pasca Melahirkan

Depresi pasca melahirkan merupakan salah satu bentuk depresi yang terjadi pada ibu pasca melahirkan, biasanya terjadi dalam 6 minggu pertama. Depresi ini adalah suatu kondisi yang secara medis dapat membuat perasaan ibu perasaan sedih dan putus asa.


Apa yang terjadi?

Depresi ini merupakan kelainan di otak. Para peneliti percaya bahwa terdapat unsur kimia yang disebut sebagai neurotransmitter yang terlibat. Denyut syaraf menyebabkan pelepasan neurotransmitter dari satu sel syaraf ke sel syaraf yang lain dan seterusnya. Pelepasan ini memungkinkan masing-masing sel berinteraksi. Sedikit atau banyak neurotrasmitter ini ikut menjelajah dan turut berkontribusi pada terjadinya depresi. Beberapa jenis neurotransmitter yang dipercayai berhubungan dengan depresi ibu antara lain serotonin, norepinephrine dan dopamine.

Apa penyebab dan resikonya?

Banyak teori yang memperkirakan penyebab depresi, antara lain disebabkan oleh beberapa alasan berikut:
• Sakit pasca melahirkan
• Pengobatan pasca melahirkan antara lain antibiotik dan obat-obat lain (misal untuk jerawat)
• Perubahan kimiawi otak
• Keturunan
• Perubahan hormonal
• Kurangnya paparan sinar matahari
• Stres
• Pola pikir yang negatif

Faktor resiko dari depresi secara umum termasuk:
• Penyalahgunaan alkohol
• Penyalahgunaan narkoba dan ketergantungan
• Tekanan pekerjaan
• Sejarah pribadi yang berkaitan dengan percobaan bunuh diri
• Sejarah stres keluarga dan pribadi
• Stres

Perubahan hormonal saat mengandung dan melahirkan memberi kontribusi pada ibu untuk terkena Baby blues. Sedangkan merawat bayi dapat memperparah keadaan tersebut. Kelelahan fisik, kurangnya tidur, harapan yang berlebihan dan isolasi sosial atau kurangnya sosialisasi dapat menjadi sebab munculnya baby blues

Hal-hal yang memperburuk dan meningkatkan resiko berkembangnya baby blues:
• Terlalu cepatnya ibu meninggalkan rumah sakit pasca melahirkan
• Sejarah sindrom menstruasi akut
• Kurangnya dukungan dari sekitar
• Masalah dalam perkawinan
• Sejarah depresi
• Pengalaman trauma melahirkan

Apakah gejala dan tanda yang ditimbulkan?
Secara umum gejala dari depresi termasuk antara lain:
• Nafsu makan yang bermasalah
• Perasaan hilangnya energi dan gairah
• Kesulitan dalam memberi perhatian atau membuat keputusan
• Perasaan emosional yang sangat sensitif
• Cepat marah
• Perasaan sedih, putus asa dan hampa
• Ketidakmampuan untuk menghibur diri
• Hilangnya motivasi dan menarik diri dari pergaulan
• Rendah diri
• Pesimis dan prasangka negatif
• Bermasalah dengan tidur
• Selalu berpikiran tentang bunuh diri dan mengakhiri kematian

Ibu dengan baby blues mungkin juga akan mengalami beberapa gejala berikut:
• Perhatian yang berlebihan pada bayinya
• Berlebihan dan perasaan yang berubah-ubah
• Selalu merasa kurang dalam menangani si kecil
• Perasaan bersalah
• Sering sakit kepala atau ketidaknyamanan fisik lain.




Sumber : http://majalah-keluarga.blogspot.com/2009/01/depresi-pasca-melahirkan-merupakan.html

Sabtu, 15 September 2012

Efek Ajaib Pijatan Lembut untuk Bayi

Tahukah mama...bahwa ternyata sentuhan memiliki efek ajaib bagi dedek bayi,Pengaruh positif dari sentuhan berupa pijatan maupun usapan lembut ternyata memiliki hubungan dengan proses tumbuh kembangnya.
Terapi pijat ini menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah, antara lain dengan cara pengukuran kadar cortisol ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar hormon / catecholamine air seni, dan pemeriksaan EEG.

Berikut manfaat positif dari efek sentuhan :

Efek biokimia dari pijat bayi adalah:
•    Penurunan kadar hormon stress/ catecholamine
•    Peningkatan kadar serotonin

Efek klinis pijat bayi adalah:
•    Peningkatan jumlah & sitotoksisitas sistem immunitas (sel pembunuh alami/natural killer cells)
•    Merubah gelombang otak secara positif
•    Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan
•    Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
•    Meningkatkan kenaikan berat badan
•    Mengurangi depresi dan ketegangan
•    Meningkatkan kesiagaan
•    Membuat tidur lelap
•    Mengurangi rasa sakit
•    Mengurangi kembung dan colic (sakit perut)
•    Meningkatkan hubungan kasih sayang orang tua dan bayi (bonding)
•    Meningkatkan volume air Air Susu Ibu

Sumber : Utami Roseli-Ketua Lembaga PP ASI St.Carolus-Certified Infant Massage Instruktor